Bebimi – Casio, merek yang selama ini dikenal sebagai raksasa elektronik dan pelopor jam digital, resmi memasuki babak baru dalam sejarahnya. Untuk pertama kalinya, Casio merilis jam tangan otomatis mekanik, dan model perdananya adalah Casio Edifice EFK‑100 Series. Peluncuran ini menandai keberanian Casio untuk mengeksplorasi dunia horologi klasik yang selama ini dikuasai oleh rivalnya Seiko dan Citizen.
Tidak lagi hanya soal presisi digital dan teknologi canggih, Casio kini menunjukkan bahwa mereka juga mampu menghadirkan nilai estetika, warisan teknis, dan pengalaman mekanikal yang selama ini menjadi daya tarik tersendiri di kalangan pecinta jam tangan analog.
Terinspirasi Kecepatan, Digerakkan Mesin Otomatis
Edifice sebagai lini jam tangan Casio memang sejak awal membawa semangat “Speed and Intelligence”, dengan desain sporty dan aura otomotif. Namun Casio Edifice EFK‑100 membawa napas baru. Tanpa modul digital atau tenaga surya, EFK‑100 tampil 100% mekanik otomatis. Untuk pertama kalinya, Casio melepaskan ketergantungannya pada baterai dan teknologi, dan justru menampilkan sesuatu yang benar-benar analog.
Casio memilih menggunakan mesin Seiko NH35, yang terkenal tangguh, terjangkau, dan mudah dirawat. Mesin ini mendukung fitur hand-winding dan hacking second, dengan cadangan daya sekitar 40 jam. Walaupun belum menggunakan movement buatan sendiri, langkah ini menjadi pondasi penting untuk pengembangan mesin mekanik di masa depan.
Baca Juga : Amazon Buka Promo Awal Prime Day: Apple, Samsung, Sony & Gadget Pintar Turun Harga
Desain: Ringkas, Berkelas, dan Siap Pakai
EFK‑100 hadir dengan ukuran case 39 mm, tebal 12,5 mm ukuran yang ideal untuk sebagian besar pergelangan tangan Asia. Dial-nya tampil atraktif dengan sentuhan forged carbon, menciptakan tekstur khas seperti mobil balap. Varian lain hadir dalam warna biru, hijau, dan putih dengan indeks besar dan bezel sporty.
Bagian kaca depan menggunakan sapphire crystal tahan gores, dan di balik case-nya terdapat caseback transparan yang memungkinkan pengguna melihat detak mekanis dari rotor NH35. Kesan premium tak hanya hadir dari spesifikasi teknis, tapi juga dari nuansa desain keseluruhan yang elegan dan matang.
Dengan daya tahan air 100 meter, jam ini tetap cocok dipakai sehari-hari baik untuk aktivitas formal, kasual, maupun outdoor.
Antusiasme Kolektor dan Penggemar Casio
Tak butuh waktu lama, kabar peluncuran EFK‑100 langsung menyebar di forum-forum horologi global. Banyak yang menyambut positif langkah Casio ini, menganggapnya sebagai pembuktian bahwa brand dengan akar digital bisa tetap relevan di tengah tren mekanik klasik.
Beberapa komentar di forum menyebut desainnya “segar tapi tetap Casio,” dan sebagian menyarankan agar di masa depan Casio mempertimbangkan pembuatan in-house movement agar bersaing dengan kelas menengah Seiko Presage atau Citizen Automatic.
Simak Juga : Inovasi Tanpa Batas: G-Shock MTG-B4000, Jam Tangan Premium Kolaborasi Manusia dan AI
Awal dari Lini Jam Mekanik Casio
Meski EFK‑100 baru permulaan, kehadirannya membuka banyak kemungkinan. Casio bisa saja mengembangkan lini otomatis di bawah Edifice atau menciptakan seri baru khusus mekanik. Potensi kolaborasi dengan dunia otomotif juga masih terbuka lebar menghadirkan edisi terbatas dengan sentuhan motorsport yang lebih kuat.
Apabila sambutan pasar cukup positif, bukan tidak mungkin Casio akan mulai merancang mesin mekanik sendiri, atau berinovasi di ranah hybrid menggabungkan kekuatan jam otomatis dengan konektivitas pintar atau energi solar.
Bagi penggemar horologi, Casio EFK‑100 bukan sekadar produk baru. Ia adalah simbol perubahan, keberanian, dan pengakuan bahwa jam tangan mekanik masih hidup, dihargai, dan kini telah menjadi bagian dari kisah besar Casio.