Bebimi – Seiko kembali membuktikan bahwa jam tangan bukan hanya alat penunjuk waktu, melainkan juga karya seni yang dapat dikenakan. Melalui lini Presage Classic Series, pabrikan Jepang ini memperkenalkan Seiko SPB497, jam tangan yang menawarkan sesuatu yang sangat berbeda dial dari porselen Arita yang tidak diberi lapisan glasir (unglazed). Edisi ini akan diluncurkan secara global mulai Juli 2025 dan hanya tersedia sebanyak 1.200 unit, menjadikannya salah satu rilis paling eksklusif dalam keluarga Presage.
SPB497 membawa dua dunia yang berbeda dalam satu karya: keahlian teknis mesin jam Jepang dan sentuhan budaya tradisional yang mendalam lewat penggunaan material keramik khas Jepang.
Warisan Arita: Seni Tradisional dalam Format Modern
Porselen Arita memiliki akar sejarah panjang sejak abad ke-17, dikenal karena ketangguhan dan keindahan visualnya. Namun kali ini, Seiko menghadirkan dial yang dibiarkan tanpa lapisan glasir. Ini menciptakan efek matte yang lembut dengan nuansa hangat, serta menampilkan pola rhombus kecil yang diukir halus di sekeliling indeks. Pola ini bukan hanya ornamen; dalam budaya Jepang, bentuk rhombus sering dikaitkan dengan simbol kemakmuran dan keseimbangan.
Proses pembuatan dial ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dua pengrajin terkemuka dari Arita Hiroyuki Hashiguchi dan Toshiaki Kawaguchi dilibatkan langsung dalam proses pembentukan dial. Hasilnya adalah permukaan porselen yang empat kali lebih keras dari porselen biasa, sehingga aman untuk digunakan di jam tangan yang akan dikenakan sehari-hari.
Baca Juga : Jantung Bocor, Apakah Bisa Tetap Hidup? Ini Penjelasan Dokter
Desain Elegan dalam Dimensi Proporsional
Secara visual, SPB497 adalah contoh nyata dari kesederhanaan yang menawan. Casing jam ini memiliki diameter 40,6 mm dan ketebalan 12,5 mm, proporsi yang pas untuk pergelangan tangan pria dewasa baik dalam suasana formal maupun kasual.
Material casing berbahan stainless steel dengan lapisan polished halus, dipadukan dengan strap kulit sapi hitam bersertifikasi lingkungan LWG. Dial berwarna putih matte yang kontras dengan jarum dan indeks berwarna emas memberikan karakter yang tenang namun berkelas. Kristal safir melapisi bagian atas dengan anti-reflective coating di sisi dalam, memastikan visibilitas maksimal dalam segala kondisi cahaya.
Performa Mesin: Ketangguhan di Balik Keindahan
Seiko SPB497 dibekali dengan kaliber Seiko 6R51, mesin otomatis generasi terbaru yang menawarkan 72 jam cadangan daya. Mesin ini berdetak pada frekuensi 21.600 vph, memiliki 24 jewels, dan sepenuhnya dibuat in-house oleh Seiko.
Ciri khas dari kaliber ini adalah absennya fungsi tanggal, menjadikan dial lebih bersih dan seimbang. Rotor mesin dapat dilihat melalui caseback transparan, sebuah elemen yang menjadi favorit kolektor dan penghobi jam tangan.
Posisi di Pasar dan Nilai Kolektibilitas
Dengan banderol sekitar USD 1.850 (atau setara ±Rp 30 jutaan), SPB497 berada di segmen premium yang menyasar penggemar jam tangan klasik dan pecinta kerajinan Jepang. Jumlahnya yang terbatas hanya 1.200 unit di seluruh dunia menjadikannya salah satu rilis Presage paling langka dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam komunitas kolektor, SPB497 dinilai sebagai “dress watch yang berseni” sesuatu yang tidak sekadar indah, tetapi juga memiliki konteks sejarah dan budaya yang kuat. Kombinasi ini membuatnya menjadi incaran bagi mereka yang mencari jam tangan dengan karakter kuat namun tetap fungsional.
Menilik Dimensi Budaya di Balik Dial
Seiko SPB497 bukan hanya soal estetika dan mesin. Jam ini membawa cerita tentang transmisi budaya Jepang dalam format kontemporer. Menggunakan material lokal dan teknik kerajinan turun-temurun, Seiko berhasil menghidupkan ulang nilai-nilai warisan dalam benda modern yang fungsional.
Hal ini mencerminkan kecenderungan Seiko untuk terus mengeksplorasi makna di balik material, bukan hanya mengejar tren atau teknologi. Dial Arita tanpa glasir memberikan pengalaman visual dan taktil yang berbeda lebih hangat, lebih manusiawi, dan lebih dalam.