Bebimi – Rolex kembali membuat gebrakan dengan merilis tujuh varian terbaru dari seri Cosmograph Daytona, salah satu lini paling ikonik dalam sejarah jam tangan mewah. Koleksi baru ini bukan hanya tentang desain dan teknologi, tapi juga menyentuh sisi emosional dan eksklusivitas, lewat elemen-elemen langka seperti meteorite dial dan model yang dikenal sebagai edisi “John Mayer”.
Peluncuran ini langsung menarik perhatian para kolektor, penggemar jam tangan, hingga selebriti. Sebab Rolex tak hanya mengedepankan estetika, tetapi juga menghadirkan cerita dan nilai sejarah dalam setiap detailnya.
Meteorite Dial: Keindahan dari Luar Angkasa
Salah satu sorotan utama dari koleksi terbaru ini adalah penggunaan meteorite dial material eksotis yang berasal dari batuan luar angkasa asli. Material ini sudah dikenal di dunia horologi karena pola kristal unik yang tidak bisa direplikasi, menjadikan setiap dial benar-benar satu-satunya di dunia.
Dalam versi Daytona terbaru, Rolex menggunakan meteorite dial pada beberapa model berbahan dasar emas putih dan rose gold. Kombinasi antara pancaran metalik dari meteorite dengan bezel keramik dan casing mewah memberikan kesan futuristik sekaligus klasik. Tidak hanya tampil beda, dial ini juga menunjukkan kecanggihan teknologi Rolex dalam memproses material ekstrem.
“Baca Juga: Tarif Trump Picu Perang Dagang Global Tiongkok & Eropa”
John Mayer Edition: Inspirasi dari Sang Musisi dan Kolektor
Bagi penggemar jam tangan dan musik, nama John Mayer bukanlah hal asing. Musisi asal Amerika Serikat ini dikenal sebagai kolektor jam Rolex dengan koleksi yang mengesankan. Salah satu model Rolex Daytona miliknya yang paling banyak dibicarakan adalah varian dengan dial hijau dan casing emas kuning, yang kini kembali dihadirkan dalam seri terbaru dan mendapat julukan “John Mayer Edition” oleh komunitas penggemar.
Model ini tampil mencolok dengan kontras warna yang berani, namun tetap elegan. Dial hijau bertekstur berpadu sempurna dengan kilau emas kuning, membuatnya tampak eksklusif namun tidak berlebihan. Kehadiran kembali model ini seolah menjadi penghormatan terhadap gaya dan pengaruh John Mayer dalam dunia jam tangan mewah.
Tujuh Varian, Tujuh Karakter
Rolex tidak main-main dalam memberikan pilihan bagi para penggemarnya. Ketujuh varian Cosmograph Daytona yang dirilis kali ini hadir dengan kombinasi:
- Material: emas kuning, emas putih, emas Everose (rose gold khas Rolex)
- Bezel: ceramic bezel hitam dan bezel logam klasik
- Dial: meteorite, sunburst green, dan varian warna lainnya
- Strap: Oyster bracelet klasik dan Oysterflex karet
Dengan pilihan yang beragam ini, Rolex seolah ingin menjangkau berbagai karakter pemakai: dari kolektor konservatif hingga pencinta fashion eksentrik.
Inovasi yang Tetap Setia pada Tradisi
Meski menghadirkan tampilan baru, Rolex tetap mempertahankan esensi teknis dari Cosmograph Daytona:
- Kaliber 4131: Mesin chronograph otomatis yang dikenal andal dan presisi
- Chronergy escapement dan Parachrom hairspring: Dua teknologi internal Rolex yang meningkatkan efisiensi dan ketahanan terhadap magnet
- Water resistant hingga 100 meter, serta power reserve hingga 72 jam
Kombinasi antara warisan teknis dan estetika modern inilah yang menjadikan Daytona tetap sebagai simbol status dan performa.
Investasi Bergaya yang Tak Lekang oleh Waktu
Bukan rahasia lagi bahwa Rolex bukan hanya sekadar jam tangan, melainkan juga bentuk investasi jangka panjang. Model-model Cosmograph Daytona sering kali meningkat nilainya dari waktu ke waktu, terutama edisi terbatas atau dengan fitur langka seperti meteorite dial.
Dengan peluncuran tujuh varian baru ini, Rolex berhasil memperkuat posisi Daytona sebagai salah satu jam tangan paling dicari di dunia. Baik dari sisi teknis, desain, maupun nilai emosional setiap model membawa cerita yang berbeda.
Bagi siapa pun yang beruntung memilikinya, jam ini bukan hanya alat penunjuk waktu, tetapi juga simbol warisan, keanggunan, dan semangat eksplorasi tanpa batas.